1.Pengertian Manajemen Operasi
·
Produksi : proses penciptaan nilai
barang dan jasa. Produksi harus dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan manusia,
makin besar kebutuhan makin penting adanya pengelolaan operasi produksi, karena
menyangkut pendayagunaan sumber-sumber daya perusahaan.
·
Menurut Grifin(2002), produksi dibedakan atas :
o Operasi jasa(service
operation) ; memproduksi barang tidak berwujud seperti ; hiburan, pendidikan,
transportasi.
o Produksi barang(Goods
operation) ; memproduksi baran berwujud seprti ; kursi, mobil, rumah.
o Operasi perusahaan
merupakan satu sistem produktif, yang mencakup subsistem input, proses, output,
dan feed back.
Input mencakup komponen
sumberdaya perusahaan, yaitu ; bahan
mentah, tenaga kerja, modal, energi, dan
sumber daya lain.
Proses adalah kegiatan mengolah sumberdaya menjadi output, yaitu barang atau jasa yang dibutuhkan konsumen.
Feed back adalah masukan yang
diperlukan untuk menyempurnakan sistim
Operasi.
Gambar 13 :
Sistim Produktif Operasi Perusahaan
Lingkungan luar
|

Tabel
9 : Contoh Sistem Produktif
Operasi
|
Input/Masukan
|
Output/Hasil
|
Bank
Restoran
Rumah sakit
Perguruan
Tinggi
Pabrik
|
Kasir, Staf, Komputer, fasilitas,
energi, sumberdaya lain
Koki, pelayan, beras, sayur, daging,
peralatan, energi
Dokter,
perawat, staf, peralatan, fasilitas, energi, sumberdaya lain
Dosen, staf,
lab, perpustakaan, buku, fasilitas pendidikan, energi, sumberdaya lain
Mesin, peralatan, tenaga kerja,
energi, bahan mentah
|
Jasa-jasa financial seperti :
tabungan, giro, deposito, kredit, transfer, LC, dst
Hidangan, pelayanan jamuan makan,
hiburan
Jasa kesehatan, pasien sehat
Lulusan
program pendidikan, riset, pengabdian masyarakat
Barang-barang
jadi
|
Manajemen operasi(MO) : serangkaian aktivitas
menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi
output(Jay Heizer dkk, 2004). Input tsb adalah sumber daya perusahaan dan
output adalah hasil produksi.
Manajemen operasi : usaha usaha
pengelolaan sumberdaya atau factor produksi ; tenaga kerja, mesin, material,
peralatan, secara optimal dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga
kerja menjadi produk dan jasa(T.Hani Handoko,2000).
Manajer operasi adalah manajer yang bertanggungjawab memastikan bahwa
proses operasi dapat menciptakan nilai dan manfaat.
Manajemen operasi perlu dipelajari karena :
a.
Manajemen operasi menyangkut salah satu dari tiga fungsi
utama sebuah organisasi, yaitu ; pemasaran, produksi, dan keuangan.
b.
Perlunya pemahaman bagaimana barang dan jasa diproduksi.
c.
Untuk mendalami tugas-tugas
apa saja yang dilaksanakan seorang manajer operasi
d.
Bagian operasi dan produksi adalah bagian yang
banyak menyerap biaya, yang perlu pengendalian.
2. Proses operasi dan penggolongan
operasi jasa
Proses
operasi adalah serangkaian metode dan teknologi yang digunakan dalam
memproduksi barang dan jasa. Proses operasi barang dan jasa dibedakan atas :
a. Proses
manufaktur barang adalah proses analisis dan sistensis.
Proses
analisis : proses produksi yang menguraikan sumberdaya menjadi komponen untuk
menciptakan produk jadi.
Proses
sintesis : proses yang mengkombinasikan sumberdaya untuk menciptakan barang
jadi.
b. Proses
jasa memerlukan tingkat kontak dengan pelanggan.
Sistim
kontak tinggi(hig contact system) : tingkat kontak dengan pelanggan dimana
pelanggan menjadi bagian system selama proses penyampaian jasa.
Sistim
kontak rendah(low contact system) : tingkat kontak dengan pelanggan dimana
pelanggan tidak perlu menjadi bagian system selama proses penyampaian jasa.
3. Perbedaan operasi jasa dan produk
Dalam
menentukan keputusan operasi, manajemen harus terlebih dahulu membedakan
produknya apakah barang atau jasa, karena keduanya memiliki
perbedaan. Barang sifatnya berwujud dan jelas spesifikasinya, sedangkan jasa
sebaliknya.
Tabel 10 :
Perbedaan Keputusan MO Barang dengan Jasa
No
|
Keputusan Strategi MO
|
Barang
|
Jasa
|
1
2
3
4
5
6
6
7
8
9
|
Desain
Pengelolaan
Kualitas/mutu
Perencanaan
proses dan kapasitas
Pemilihan
lokasi
Perencanaan
tata Letak
Perencanaan
sumberdaya Manusia dan pekerjaan
Manajemen
pasokan
Persediaan
Scheduling/Jadwal
Pemeliharaan
|
Produk nyata
Standar
kualitas obyektif
Tidak
melibatkan pelang-gan dalam hampir seluruh proses
Lebih dekat
ke sumber bahan baku dan pekerja
Meningkatkan
effisiensi produksi
Fokus pada
skill teknis. Standar kerja konsisten. Sistim upah berdasarkan output/hasil
kerja
Hubungan rantai
supply dengan produk sangat penting
Bahan baku,
bahan setengah jadi,barang jadi bisa disimpan
Jadwal
produksi dipengaruhi kemampuan menyimpan
Merupakan
usaha usaha pencegahan dan terjadi
pada sisi produksi(Preventif)
|
Tidak nyata,
terdapat seperangkat atribut/ciri-cirinya
Standar
kualitas subyektif
Pelanggan
terlibat langsung, kapasitas sesuai permintaan
Lebih dekat
ke pelanggan
Meningkatkan
kualitas produk dan produksi
Pekerja
langsung berinteraksi dengan pelanggan, standar kerja tergantung kepada
persyaratan pelanggan
Hubungan
rantai pasokan penting, tapi tidak kritis
Tidak bisa
disimpan
Jadwal
produksi dipengaruhi kemampuan jadwal permintaan pelanggan
Merupakan usaha usaha perbaikan dan terjadi pada sisi
Pelanggan/Korektif
|
4. Perencanaan operasi
Perencanaan
dan pengendalian operasi bisa digambarkan sebagai berikut :
Gambar
14 : Perencanaan dan pengendalian
operasi











|
|
|
|
|
|
Aktivitas
bisnis dimulai dari adanya perencanaan bisnis berikut peralamannya, yang
dijabarkan kedalam rencana operasi jangka panjang dan mencakup rencana kapasitas, lokasi, tata
ruang, kualitas, dan metode. Berdasarkan rencana ini dibuat jadwal produksi,
termasuk jadwal utama dan jadwal tambahan. Selama produksi dilaksanakan
dilakukan pula pengendaliannya, termasuk aspek mutu dan ketersediaan
materialnya. Hasilnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Dalam
setiap tahap diatas, diperoleh umpan balik untuk memperbaiki proses maupun
output, sehingga seharusnya jika setiap
tahap dilaksanakan dengan benar akan menghasilkan output yang baik dan diterima
pelanggan.
a. Perencanaan kapasitas
Kapasitas adalah
hasil produksi atau jumlah unit yang dapat ditahan, diterima, disimpan, atau
diproduksi oleh sebuah mesin dalam periode waktu tertentu. Kapasitas
mesin harus diperhatikan karena :
- Mempengaruhi
sebagian besar biaya tetap , yaitu biaya pemeliharaan dan penyusutan
mesin.
- Menentukan
kualitas pelayanan kepada pelanggan ; apakah perusahaan bisa memenuhi permintaan
pelanggan atau tidak. Jika kapasitas terlalu kecil, pelanggan akan hilang.
- Mempengaruhi
tingkat effisiensi produksi. Jika kapasitas terlalu besar dibanding
permintaan pelanggan, maka akan terjadi idle capacity(kapasitas yang
menganggur) artinya terjadi ineffisiensi.
Perencanaan
kapasitas bisa dibedakan atas :
·
Perencanaan kapasitas untuk
memproduksi barang ; .kapasitas diarahkan kepada jumlah produksi barang diatas
permintaan normal
·
Perencanaan kapasitas untuk
memproduksi jasa ; .kapasitas diarahkan kepada jumlah produksi jasa pada
tingkat permintaan rata rata.
b. Perencanaan lokasi
Lokasi
perusahaan adalah
tempat adalah tempat perusahaan
melaksanakan aktivitas fisik atau aktivitas bisnisnya, sehingga dalam lokasi
tersebut terdapat seluruh sumberdaya perusahaan(Tenaga kerja, mesin dan
peralatan, metoda, material, berikut fasilitas lainnya) yang harus dikelola
dengan baik. Pemilihan lokasi perusahaan
harus benar-benar diperhatikan karena :
·
Merupakan
salah satu factor pendukung tercapainya tujuan perusahaan
·
Menghindari lokasi yang eksesnya
negatip
·
Meminimumkan beban biaya investasi
dan operasional
·
Mempengaruhi kelancaran produksi
maupun penjualan
·
Mempengaruhi kelancaran transaksi
dan tingkat kepuasan pelanggan
·
Mempengaruhi tingkat effisiensi
bisnis
·
Meningkatkan daya
saing(competitive advantage) perusahaan
·
Mempengaruhi prospek pengembangan
bisnis kedepan
Perencanaan lokasi dibedakan atas :
·
Perencanaan lokasi untuk
memproduksi barang ; .mempertimbangkan kedekatan dengan sumberdaya, bahan baku
dan pasar, kesediaan tenaga kerja, energy, transportasi.
·
Perencanaan lokasi untuk
memproduksi jasa ; .untuk jasa kontak rendah dipilih dengan memperhatikan
kedekatan dengan sumberdaya, tenaga, gerai, dan transportasi. Untuk jasa kontak
tinggi diusahakan harus dekat pelanggan.
c.
Perencanaan
tata ruang(Layout)
Tata
ruang menyangkut pengelolaan letak mesin, peralatan, proses, produk, serta
fasilitas pendukung operasi lainnya. Perencanaan tata ruang dibedakan atas tata
ruang produksi barang dan tata ruang produksi jasa.
Tata
ruang produksi barang direncanakan untuk tiga jenis ruang ;
·
Fasiltas produktif, misalnya
bengkel kerja dan peralatan produksi
·
Fasilitas non produktif ; tempat
penyimpanan dan pemeliharaan
·
Fasiltas pendukung ; kantor,kamar
kecil, area parkir, kafetaria
Tata ruang dibedakan atas ;
·
Tata ruang proses(process layout)
; pengelompokan kegiatan produksi yang mengelompokan peralatan dan orang
orangnya berdasarkan fungsinya.
·
Tata ruang seluler(Celuler layout)
; pengaturan kegiatan produksi yang dirancang untuk memindahkan satu kelompok
produk melalui alur yang sama.
·
Tata ruang produk(product layout)
; pengaturan kegiatan produksi yang dirancang khusus untuk membuat satu jenis
produk melalui urutan tahapan tetap. Dalam tata ruang produk seringkali
digunakan lini perakitan(assembly line), yaitu tata ruang produk dimana produk
berpindah dari satu tahap ke tahapan lain dengan menggunakan ban berjalan atau
peralatan lain hingga produk selesai dibuat.
Tata ruang produksi jasa.dirancang
dengan mengamati apakah jasanya termasuk kontak rendah atau jasa kontak tinggi.
Dalam sistim kontak rendah, peralatan diatur untuk memenuhi peningkatan
produksi jasa, sedangkan dalam sistim kontak tinggi, tata ruang didisain untuk
memenuhi kebutuhan dan haran pelanggan.
d. Perencanaan kualitas
Perencanaan kualitas adalah sistim operasi
dirancang untuk menjamin produk yang dihasilkan sesuai dengan standar kualitas
perusahaan serta memenuhi persyaratan pelanggan. Kualitas adalah kemampuan suatu produk atau jasa dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.
Kualitas perlu dikelola dengan baik, karena :
·
Berpengaruh langsung terhadap
peningkatan keuntungan dari penjualan melalui perbaikan respons terhadap
pelanggan, penetapan harga jual yang profitable, serta peningkatan reputasi
perusahaan, karyawan, maupun pemasoknya.
·
Menurunkan biaya produksi melalui
peningkatan produktivitas, pengurangan biaya rework dan limbah produksi, serta
pengurangan biaya garansi produk.
·
Meningkatkan keandalan produk
melalui peningkatan kualitas spesifikasi produk, sehingga keselamatan penggunaan
produk makin terjamin.
·
Bisa meningkatkan daya saing
produk dalam bisnis global karena perusahaan senantiasa mengamati dan berusaha
memenuhi harapan kualitas, desain, maupun harga di pasar internasional.
e.
Perencanaan
metode
Perencanaan
metode produksi barang, diarahkan kepada peningkatan kualitas produk dan
effsiensi operasinya.Sedangkan dalam perencanaan metode produksi jasa,
diarahkan kepada percepatan pelayanan, khususnya pelayanan dengan kontak
rendah.
Baik untuk produk maupun jasa, manajer harus
memahami tahapan proses produksi yang
ada untuk mengevaluasi perfomansi proses kerjanya; sehingga dapat
mingidentifikasi dimana titik titik lemahnya,
Dalam
produksi jasa, harus bisa dilaksanakan analisis alur jasa(sevice flow
analysis), yaitu metode untuk menganalisis suatu jasa dengan cara mengamati
alur prosesnya. Selain itu, harus direncanakan adanya optimalisasi proses kerja
sebagai salah satu metode pengendalian karyawan, serta proses kontak antara
karyawan dengan pelanggan pada saat berlangsungnya transaksi jasa.
5. Penjadwalan operasi
Penjadwalan
operasi barang terdiri atas beberapa tingkat. Tingkat pertama adalah jadwal
produksi utama(master production schedule), yaitu jadwal yang memperlihatkan
produk yang akan diproduksi, waktu mulai produksi, serta sumber daya yang akan
digunakan. Jadwal ini dijabarkan lagi kedalam jadwal kerja lain yang lebih
terinci.
Dalam
penjadwalan operasi jasa kontak rendah, penjadwalan didasarkan tanggal
penyelesaian yang diinginkan atau waktu datangnya pesanan. Sedangkan dalam
penjadwalan operasi jasa kontak tinggi, pelanggan dianggap sebagai bagian
sistim yang harus dilayani dan penjadwalan jasa yang tepat tidak mungkin
dilakukan.
Alat
penjadwalan bisa berupa bagan Gantt(Gantt chart) atau bagan PERT(PERT diagram).
Bagan Gantt adalah jadwal produksi yang menggambarkan
langkah langkah dalam suatu proyek dan waktu yang dibutuhkan untuk setiap
langkah. Manfaat bagan Gantt ;
- Semua kegiatan telah
direncanakan
- Urutan kerja telah
diperhitungkan
- Perkiraan waktu
kegiatan telah tercatat
Bagan
PERT adalah jadwal produksi yang
menentukan urutan dan jalur kritis data dalam menjalankan langkah langkah dalam
suatu proyek
6.
Pengendalian
operasi
Pengendalian operasi(operation control) : proses
pengawasan kinerja produksi dengan cara membandingkan antara hasil kerja yang
dicapai dengan rencana kerja yang dibuat.Bila terjadi deviasi harus
dilaksanakan tindak lanjut(follow up), yaitu aktivitas pengendalian produksi
untuk menjamin keputusan operasi sudah dilaksanakan.
Pengendalian operasi
terdiri dari ;.
a.
Manajemen material
Manajemen material adalah ; perencanaan,
pengorganisasian, dan pengendalian alur bahan bahan produksi dari perencanaan
hingga distribusi barang barng jadi.
Salah satu cara pengendalian adalah dengan standarisasi ,
yaitu penggunaan bahan dan komponen yang standar serta seragam dalam proses
produksi.
Bidang bidang utama yang harus mendapat perhatian dalam
pembelian barang : transportasi, pergudangan, serta pengendalian persediaan.
Dalam pembelian material, ada 3 aspek yang harus
diperhatikan ;
·
Biaya
penyimpanan(holding cost) ; biaya untuk menjaga persediaan berlebih atau
menjaga persediaan yang ada.
·
Waktu
tunggu(lead time) ; waktu yang dibutuhkan sejak pemesanan dikirimkan hingga
barang masuk gudang.
·
Seleksi
supplier ; proses pemilihan dan penentuan supplier mana yang dipilih. Seleksi
supplier mencakup penyelidikan supplier, evaluasi dan isolasi supplier terbaik,
negosiasi persyaratan kerja, dan memelihara hubungan baik dengan suplier
suplier positif.
b.
Alat pengendali proses operasi
·
Pelatihan
karyawan ; peningkatan skill, pengembangan pengetahuan, atau perbaikan perilaku
dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
·
Lean system ;
sistim produksi yang dirancang untuk menciptakan kelancaran arus produksi
dengan menghindari ineffisiensi, menghilangkan persediaan yang tidak perlu, dan
memperbaiki proses produksi berkelanjutan.
·
Just in time
; metode produksi yang mengumpulkan seluruh bahan dan komponen yang diperlukan di setiap tahap
produksi pada waktu dibutuhkan.
·
Perencanaan kebutuhan
material(material requirement pl
anning) ; metode pengendalian material yang
menggunakan rancangan material untuk menjamin bahan yang tepat telah dikirim ke
tempat dan waktu yang tepat.
·
Rancangan
material(bill of material) ; alat pengendali operasi yang merinci material yang
dibutuhkan untuk membuat suatu produk dan kuantitas yang dibituhkan untuk
membuat satu kelompok produk.
·
Perencanaan
sumberdaya manufaktur(manufacturing resource planning) ; versi bari dari MRP
yang mengumpulkan dan mengkoordinasi pengadaan dari seluruh bagian kedalam
kegiatan produksi perusahaan.
·
Pengendalian
mutu(quality control) ; manajemen proses produksi yang dirancang untuk
memproduksi barang atau menyediakan jasa yang sesuai dengan stándar kualitas
tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar